Menjadi Individu yang Berkarakter


MENJADI INDIVIDU YANG BERKARAKTER
Oleh: Habibie

Bicara soal karakter memang cukup menarik untuk disoroti, bukan saja dalam konteks kehidupan pribadi, tetapi juga keluarga, masyarakat, dan bangsa. Melihat realita kehidupan masyarakat saat ini khususnya di Indonesia, sudah mengalami degredasi moral dan sosial, seperti etika, kepedulian, keadilan, saling menghormati, dan lainnya. Dan efeknya adalah kekerasan (KDRT), penganiayaan atasan terhadap bawahan, pertengkaran antar kelompok, kesenjangan sosial, penipuan dan masih banyak yang lainnya. Peristiwa seperti ini juga tidak jarang terjadi di lingkungan pendidikan yang notebene-nya dihuni individu-individu yang cerdas dan berilmu pengetahuan yang luas. Oleh karena itulah, diperlukan individu-individu yang berkarakter. Karena karakter merupakan modal utama dalam membangun individu dan bangsa.
Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan (Philips, 2008:235). Proses pembentukan karakter baik disadari maupun tidak, akan mempengaruhi cara individu tersebut memandang diri dan lingkungannya dan akan tercermin dalam perilaku sehari-hari. Dengan adanya karakter, individu dapat memperkirakan perilakunya ke dalam berbagai keadaan, dan karenanya juga dapat mengendalikannya.
Setiap individu pada dasarnya terdiri dari tiga unsur pembangun yaitu hati (bagaimana ia merasa), pikiran (bagaimana ia berpikir), dan fisik (bagaimana ia bersikap). Dan untuk membentuk atau merubah karakter juga harus dilakukan dengan menyentuh dan melibatkan unsur-unsur tersebut. Ketiga unsur ini digunakan untuk menyikapi peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Karakter individu yang menjadi acuan dalam kehidupannya terdiri dari Trustworthiness, Fairness, Caring, Respect, Citizenship, dan Responsibility.
Trustworthiness, adalah bentuk karakter yang membuat individu menjadi berintegritas, jujur, dan loyal. Ketulusan hati sangat penting dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan. Salah satu cara untuk membangun kepercayaan adalah dengan menunjukkan karakter yang baik yang terdiri dari keyakinan, nilai, kemampuan, dan sifat diri.
Fairness, merupakan bentuk karakter yang membuat seorang individu memiliki pemikiran terbuka serta tidak suka memanfaatkan orang lain. Menanamkan sifat adil dapat membimbing individu bagaimana sebaiknya ia bersikap dan bertindak di tempat dan waktu tertentu dengan tepat dan baik, sehingga dapat menciptakan keseimbangan dalam menjalankan kehidupan ini dengan lebih baik.
Caring, merupakan bentuk karakter yang membuat seorang individu memiliki sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain serta kondisi sosial di lingkungan sekitar. Rasa peduli akan membuat individu dapat menerima orang lain baik kekurangannya dan kelebihannya. Perbedaan tidak lagi dilihat sebagai sebuah masalah yang harus dipertentangkan, namun sebagai suatu hal yang dapat meperkaya pengetahuan.
Respect, adalah bentuk karakter yang membuat seorang individu selalu menghargai dan menghormati orang lain. Menyadari akan kedudukan dan status masing-masing dalam kehidupan sosial, maka akan timbul rasa untuk menghormati satu sama lain. Menghargai merupakan bekal penting yang harus dilahirkan dalam diri individu agar kelak dapat menghargai orang lain, masyarakat lain dan bangsa lain.
Citizenship, merupakan wujud kesanggupan seorang individu untuk menaati segala ketetapan, peraturan perundang-undangan dan peraturan formal yang berlaku, serta kesediaan untuk tidak melanggar larangan yang telah ditetapkan. Sehingga dengan demikian akan terbentuk karakter individu yang sadar hukum dan peraturan serta peduli terhadap lingkungan alam.
Responsibility, adalah bentuk karakter yang membuat seorang individu bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik mungkin. Kesanggupan seorang individu dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani menanggung resiko atas keputusan yang diambil.
Keenam macam karakter ini harus dibangun sejak dini pada setiap individu kapan pun dan dimana pun berada. Karakter tidak dapat dikembangkan dalam suasana nyaman dan tenang, namun hanya melalui pengalaman-pengalaman pribadi dan bahkan penderitaan jiwa yang dapat memperkuat karakter yang dimilikinya. Semua awalnya ada dalam pikiran, kemudian diwujudkan dalam bentuk tindakan, menjadi suatu kebiasaan, dan barulah karakter terbangun.

Penulis adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro 2010